Gunung Salak sedang ramai di perbincangkan di berbagai media, baik cetak maupun online setelah Pesawat Sukhoi Superjet 100 mengalami kecelakaan di kawasan gunung Salak yang memiliki ketinggian sekitar 2.200 mdpl. Padahal pada dasarnya, jelajah alam gunung Salak cukup menarik bagi para penggiat alam terbuka.
Secara administratif, Gunung Salak termasuk dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengelolaan kawasan hutannya semula berada di bawah Perum Perhutani KPH Bogor, namun sejak 2003 menjadi wilayah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun, yang kini bernama Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Dengan medan yang tidak terlalu bersahabat, gunung Salak jarang didaki oleh para pendaki. Terlebih lagi cuaca di sekitaran gunung ini juga tak menentu. Namun dibalik semua itu kawasan Gunung Salak merupakan destinasi wisata menarik yang patut dikunjungi, terutama bagi Anda pecinta olahraga hiking.

Gunung Salak dapat didaki dari beberapa jalur pendakian. Puncak yang paling sering didaki adalah puncak II dan I. Jalur yang paling ramai adalah melalui Curug Nangka, di sebelah utara gunung. Melalui jalur ini, orang akan sampai pada puncak Salak II.

Secara habitat, kawasan gunung Salak ditutupi oleh hutan yang cukup lebat. Hutan - hutan di Gunung Salak terdiri dari hutan pegunungan bawah ( submontane forest ) dan hutan pegunungan atas ( montane forest ).

Selain itu, aneka margasatwa dapat ditemukan di lereng Gunung Salak, mulai dari kodok dan katak, reptil, burung hingga mamalia. Tak hanya itu, kawasan Gunung Salak juga telah dikenal lama sebelumnya sebagai daerah yang kaya burung, setidaknya tidak kurang dari 232 jenis burung menghuni kawasan ini.
Comments
0 Comments
 
Top