www.belantaraindonesia.orgMendaki gunung, kegiatan yang luar biasa menyenangkan selain melelahkan. Impian menggapai puncak seringkali meniadakan segala halangan, termasuk rasa lelah, sakit, dingin dan sebagainya. Tetapi tetap ada yang mesti kita persiapkan sebelum mendaki gunung. Yaitu obat.
 
AMS ( Acute Mountain Sickness ) sering menghantui para pendaki. AMS ini tergantung kepada ketinggian, kecepatan mendaki, seberapa lama eksposure, exertion dan kebugaran individual. Gawatnya, AMS ini bisa menyebabkan penyakit ketinggian yang lebih parah lagi. Gejala AMS antara lain sakit kepala, pusing - pusing, lelah, hilang selera makan dan rasa mual. Gejala ini muncul biasanya kalau sudah naik lebih dari ketinggian 1000 M, walau kadang terjadi juga di ketinggian yang lebih rendah. AMS perlu dideteksi sejak awal.

Paling gampang adalah menghentikan pendakian. Tubuh jadi bisa beraklimatisasi walaupun cara ini bisa makan waktu berhari - hari. Kalau gejalanya terus memburuk, tidak ada cara lain selain turun dari gunung.

Dan berikut ini obat - obatan yang mesti di bawa saat melakukan pendakian gunung.

1. Acetazolimide / Diamox
Cara kerja obat ini adalah dengan mengurangi tekanan cairan dalam tubuh. Acetazolimide bisa membantu pendaki tidur soalnya obat ini mengurangi gejala sesak napas di tempat tinggi. Tidak hanya itu, Acetazolimide juga berfungsi mengurangi sakit kepala dan mual yang disebabkan oleh HACE ( High Altitude Cerebral Oedema ) atau kondisi otak yang dipenuhi cairan terlalu banyak.

Dosisnya 125 mg ( setengah tablet Diamox 250 mg ) setiap 12 jam. Obat ini berefek samping kesemutan di tangan dan kaki ( tetapi tidak berbahaya ), selain itu pipis juga jadi lebih banyak.

Buat yang alergi sama sulfur sebaiknya jangan konsumsi obat ini, karena Acetazolimide mengandung unsur belerang ( sulfur ).
Comments
0 Comments
 
Top